Minggu, 19 Agustus 2012

Homesick

Sembari duduk-duduk mendengarkan koleksi lagu Korea sambil menuliskan beberapa baris kode, saya teringat akan sesuatu. Maklum, hari ini saya masih menggeluti dunia kuli koding, hehehehe. Berharap suatu saat nanti, saya hanya mengawasi, mengamati, mengarahkan, menyemangati bahkan membawa rotan sebagai jaga-jaga, gak segitu juga kale, para junior-junior kuli bangunan eh programmer maksud saya, hehehe. Di balik heningnya malam, suara alam yang menenangkan jiwa, saya hentikan ocehan-ocehan personel Orange Caramel yang sudah saya putar hingga tak tentu jumlahnya, saya buka pesan yang saya kirim lewat handphone saya sendiri. Lah kok mengirim pesan ke nomornya sendiri? Itu adalah salah satu cara saya mengingat akan sesuatu atau sekedar memberikan semangat kepada diri saya, baik dengan memberikan pujian-pujian terhadap diri saya, memberikan motivasi, atau bahkan sebagai obrolah antara diri saya sendiri, jangan anggap saya gila yah. "Ayo sedikit lagi, Pank! Masa depan sedang menunggu di depan sana. Jangan sampai kamu masih berdiam diri, sedangkan orang lain sudah berjalan jauh." adalah salah satu pesan spesial untuk diri saya sendiri, misalnya.

Saya melihat deretan beberapa daftar ide yang saya tulis ketika ide tersebut tiba-tiba melintas di kepala saya. Kemudian, saya lihat di deretan paling atas tertuliskan "HOMESICK". Yah, HOMESICK. Homesick di sini bukanlah rumah yang berisi orang-orang sakit yang sedang dirawat. BUKAN!!. Homesick merupakan suatu perasaaan di mana seseorang merasakan rindu yang sangat mendalam terhadap orang-orang di kampung halamannya baik itu keluarga, teman sepermainan, bahkan rutinitasnya. Biasanya perasaan ini menyeliputi mereka yang sedang jauh dari keluarganya dalam jangka waktu yang lama. Terkadang efek sampingnya bermacam-macam menurut gejalanya masing-masing, emangnya obat apa. Ada yang tidak nafsu makan, ada yang sangat sensitif sekali, sabuntar-sabuntar nangis, bahkan sampai masuk ke jejaring sosial. Pasang status yang dapat membuat pembacanya merasakan kesedihan si empunya status. 

Alhamdulillah. Tanggal 17 Agustus 2012 kemarin saya sudah bersiap-siap untuk menghilangkan rasa HOMESICK saya. Saya akan berangkat ke kampung halaman saya, Berau. Iya, Berau tanah kelahiran saya. Tanah yang meninggalkan banyak kenangan. Kenangan masa kecil, kenangan masa kanak-kanak, sampai kenangan masa remaja. hehehe.

Perasaan yang tidak terhingga. Perasaan senang yang tidak dapat saya lukiskan dengan kata-kata. Saat kali pertama menginjakkan di Borneo (nama lain dari pulau Kalimantan). Tubuh ini mulai merasakan rasa rindu yang sangat luar biasa. Walaupun jarak antara rumah dan tempat saya berpijak beratus-ratus kilometer jauhnya. Hari itu saya baru tiba sekitar jam 3.30 WITA di kota Balikpapan. Balikpapan merupakan salah satu kota administratif provinsi Kalimantan TImur. Singgah sekitar dua jam untuk melakukan penerbangan selanjutnya. Sekitar jam 7 malam kurang waktu setempat, saya sudah bersiap-siap melakukan penerbangan ke Berau tercinta. Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit waktu mengudara. Jam delapan kurang, saya sudah dijemput oleh kakak saya, bukannya manja, tapi karena jarak bandara dengan rumah lumayan jauh.. c;. Di rumah saya sudah disambut lengkap dengan anggota keluarga saya. Terutama ibu saya. Ibu saya langsung cium kiri cium kanan. Saya hanya bisa diam menikmati momen-momen sangat mengharukan tersebut. Hampir mata ini mengalirkan sedikit kegembiraan, entah itu senang, haru, ataupun rindu yang sudah tidak terbendung kembali. Hik hik hik.

Terkadang momen pertemuan ini disandingkan dengan momen perpisahan. Saya teringat akan perpisahan saya untuk pergi ke Bogor untuk ke sekian kalinya. Waktu itu, jam keberangkatan saya jam 7an. Saya diantar oleh kedua orang tua saya, adik, dan kakak saya. Momen perpisahan waktu itu merupakan yang sangat saya kenang. Air mata saya tidak sanggup saya bendung, mengalir dengan sendirinya. Ketika saya berpamitan dengan Bapak saya. Saya melihat di raut wajah beliau yang terlihat sedih sambil hadap belakang mencoba menyembunyikan air matanya. Setahu saya beliau merupakan laki-laki yang tegar. Bapak dan Ibu saya mohon doa dan restunya yah, semoga anakmu ini menjadi anak yang dapat berbakti kepada ibu dan bapak, menjadi anak yang berguna, menjadi anak yang membahagiakan orang tuanya. Beberapa menit kemudian suara dentuman pesawat akan melakukan lepas landas. Berau, suatu saat nanti kita akan bercerita kembali mengenai kenangan kita berdua. Ini cerita tentang saya dan Berau. ^_@homeSweetHome

Selamat Hari Raya Idul Fitri.
Mohon maaf lahir dan batin.