Kamis, 18 Oktober 2012

Sudah Semester Berapa, Pank?

Sehabis makan seekor sayap ayam goreng, eh sepotong sayap ayam, tiba-tiba saya terpikirkanlah oleh suatu ide yang sudah berkali-kali menerawang di kepala. Emang yah, ide itu bisa muncul kapan saja, di manapun, dan kapanpun. Baik, sambil mendengarkan 3 lagu yang sudah saya jadikan daftar tunggu, eh playlist maksudnya. Siapakah 3 lagu itu? Kasih tahu ngga yah... hehehe. Biasalah anak tingkat akhir sukanya mendengarkan lagu yang melow-melow, kayak kucing mengeong, Maudy Ayunda - Aku atau Temanmu, Judika - Bukan Dia tapi Aku, dan Yovie and The Nuno - Galau. Eit.. Eit.. Lagu terakhir itu bukan menggambarkan perasaan saya loh. Catet itu!.. Hahaha. Konon, teman-teman kontrakan saya hingga hafal lirik-lirik lagunya, meskipun tidak pernah memiliki lagunya. Mungkin karena saya memutar ketiga lagu tersebut tiap hari, hahaha. Maaf yah teman, karena ulah saya, kalian menjadi ikut terlibat dalam masalah ini. Maaf.

Back to the topic. Judul yang saya ajukan ke dosen pembimbing di atas, bukan maksud saya judul posting-an kali ini merupakan sepatah kata yang saya kutip langsung dari sumber terpercaya, otentik, dan aktual. Potongan kata-kata tersebut merupakan pertanyaan yang dilontarkan langsung oleh orang tua saya di saat pembicaraan dalam telepon. "Pank, kamu tinggal semester berapa lagi?" atau "Pank, kamu ambil berapa semester? Dan sekarang semester berapa?". Dan saya jawab dengan lancarnya tanpa ragu-ragu ataupun curiga "Sudah semester 7, Ma" atau "Sudah semester 7, Pa". Walaupun pertanyaan itu sudah sering dilontarkan oleh kedua orang tua saya beberapa kali. Entahlah apa maksud dibalik teka-teki ini?.

Iya. Itu benar. Saya sudah semester 7 dan itu artinya akan melangkah ke semester 8, semester akhir yang akan saya emban. Saya pun mulai was-was, mulai merasa gelisah, mulai merasa empot-empot-an. Bagaimana tidak 7 semester yang saya jalani, atau 3,5 tahun, itu hanya ditentukan oleh satu semester atau yang hanya 6 bulan saja. Hufh.. Apa saya tidak gelabakan sambil kebakaran jenggot. Jika semester 8 ini saya gagal, harus mengulang tahun depan. Apa yang akan Bapak dan Mama saya katakan setiap perbincangan via satelit telekomunikasi. Hancur lah sudah berkeping-keping. Tidak ada alasan untuk berbohong. "Pak/Ma, aku ikut semester tambahan jadinya nambah 1 tahun lagi.". Tidak. Tidak bisa.

Dalam tahap persiapan menyambut semester 8, saya mengambil topik skripsi tentang Temu Kembali Informasi atau bahasa keren-nya Information Retrieval (IR). Apa sih IR itu? Gamblang-nya seperti ini: IR  adalah mencari informasi biasanya dokumen yang berada di dalam kumpulan dokumen yang sangat besar. Bisa bayangkan bukan kumpulan dokumen itu sendiri. Bayangkan kumpulan-kumpulan teks digital yang berjumlah beratus-ratus, beribu-ribu, bahkan berjuta-juta dokumen. Hufh. Apa ngga menangis tuh nyari informasi dari kumpulan dokumen itu toh yang dicari hanya segenlitir saja?. Nah, dengan adanya IR ini, kita akan lebih mudah menemukan dokumen yang relevan. Untuk contohnya yang sudah jadi dan sudah diakui kehebatannya oleh semua orang, Google. Iya mesin pencari yang ditawarkan oleh Google menggunakan konsep IR. Dengan mengetikkan beberapa kata, kita dapat menemukan berbagai macam informasi dari berbagai situs. Hal inilah yang membuat saya lebih memilih topik ini.

Skripsi. Oh.. Skripsi. Itulah yang menjadi cerita baru yang ada di dalam otak saya. Terus menghantui, terus menerawang, terus menggelayut, terus melintas dalam pikiran saya. Skripsi, kita berteman saja yah. Peace!!
_^)@KontrakanBabakanLebak, Bogor