Senin, 24 Oktober 2011

Jakob Nielson's AlertBox : Top 10 Mistakes in Web Design

Kali ini saya akan membahas secara singkat beberapa contoh dari Top 10 Mistakes in Web Design:
  1. Pencarian yang Buruk
  2.  
    Beberapa website masih memberikan hasil pencarian yang masih kurang maksimal dalam fasilitas searching. Seperti pada situs kartu perdana terbesar di Indonesia, Telkomsel, hanya dapat mencari kata-kata  yang sama persis dengan kata-kata yang terdapat pada halaman yang dicari. Tidak memberikan alternatif pencarian ketika user salah mengetik dalam memberikan input pada fasilitas search. Contoh: HALO berbeda dengan HAOL, sehingga tidak ada hasil pencarian yang ditemukan.

  3. File PDF Digunakan untuk Bacaan Online 
  4. Website: http://kemahasiswaan.ipb.ac.id
    Pada menu kesejahteraan mahasiswa user mengklik link yang diberi lingkaran biru, user akan dihadapkan kepada tab baru yaitu berupa dokumen berformat pdf yang difasilitasi oleh GoogleDoc. Hal ini membuat user merasa bosan karena melihat format dokumen dalam web. Di samping itu diperlukan waktu yang lama untuk melakukan buffering.

  5. Link yang sudah Dikunjungi tidak ada Perubahan Warna
  6. Website: http://ketawa.com
    Ketika kita mengunjungi suatu link di website, terkadang user lupa bahwa link yang diklik sudah kita kunjungi sebelumnya. Kita pun baru tersadar setelah halaman dari link yang kita klik tersebut muncul. Sebagai contoh pada situs humor Indonesia, Ketawa.com, link yang telah kita kunjungi tidak berbeda dengan link yang belum kita kunjungi. Hal ini terkadang menjebak kita untuk berkunjung ke link sebelumnya. Belum lagi berapa banyak waktu yang akan terbuang percuma untuk kembali ke halaman sebelumnya. Mengubah warna teks link yang pernah dikunjungi merupakan salah satu solusi yang tepat. Dengan mengubah warna teks, kita akan mengetahui bahwa link tersebut sudah pernah kita kunjungi sebelumnya. Oleh karena itu, user akan terbantu dengan adanya mengubah warna teks pada link yang sudah dikunjungi.

  7. Teks tidak Mudah Dibaca (Scanning)
  8.  
       
    http://www.yvettesbridalformal.com/ Situs yang bergerak di bidang penyewaan pakaian pengantin ini cenderung menggunakan warna teks yang "menyakitkan" mata. Hal ini membuat user tidak tertarik untuk membacanya. Susunan tata letak, warna jenis, dan background font membuat user bingung dalam menangkap informasi yang disampaikan. Jika teks yang terlihat acak-acakan tersebut disusun menurut format dokumen yang  baku (contoh: penggunaan bulleted list dan lain-lain), maka user akan merasa nyaman.
       
  9. Ukuran Teks yang sudah Ditentukan
    •  
      Website: http://www.gordonwaynewatts.com/ 
      Situs di atas menyediakan berbagai macam berita dan artikel. Pada halaman home, user dapat melihat artikel yang sebagian besar berupa teks tanpa disertai gambar. Tidak hanya itu, ukuran teks defaultnya juga terlalu kecil. Hal ini akan berakibat pada  user  yang  memiliki  keterbatasan  dalam  penglihatan,  terutama  bagi  mereka yang  berumur  di  atas  40  tahun.  Tidak  disediakan  menu  untuk  memperbesar ukuran  font.  Bukan  memperbesar  ukuran  pixel  pada  layar,  sehingga  semua  yang tampak  pada  layar  terlihat  seperti  dalam  kaca  pembesar.  Hampir  semua  website tidak  menambahkan  fungsi  ini.  Padahal  fungsi  tersebut  akan  sangat  membantu bagi mereka yang memiliki keterbatasan penglihatan.
       
  10. Judul Halaman tidak Visibilitas dalam Mesin Pencari
    •  
      Website: http://www.anjingdankucing.com/ 
      Website  yang  memiliki  judul  yang  sama  untuk  semua  halaman  terkadang  akan menimbulkan masalah. Contoh pada situs anjingdankucing.com  yang bergerak di bidang binatang peliharaan khususnya kucing dan anjing. Situs ini memiliki nama judul  yang  sama  untuk  setiap  halamannya,  seperti  anjingdankucing.com  |  Pusat Informasi Hewan Peliharaan Anda.... Judul yang panjang terkadang sulit untuk di-searching.  Demikian  juga  pemberian  nama  yang  sama  untuk  setiap  judul  akan menyulitkan user dalam meninjau kembali tab-tab mana yang ingin dilihat.
       
  11. Semuanya Terlihat seperti Iklan
    •  
      Website: http://www.lingscars.com/ 
      Sepintas, situs yang menyediakan layanan penyewaan (rental) kendaraan roda empat ini tampak seperti iklan (advertisement). Padahal content-content mirip “iklan” ini merupakan layanan yang ditawarkan kepada user. Efek blink pada banner kiri dan beberapa teks yang berkedip membuat beberapa menu tampak seperti iklan. Hal ini mengakibatkan user mengalihkan pandangannya ke lokasi lain yang diduga bukan iklan. Membaca iklan bukanlah merupakan tujuan user untuk mencari informasi. 
       
  12. Melanggar Aturan Desain
    •  
      Website: http://www.arngren.net/  
      Situs  di  atas  merupakan  salah  situs  penjualan  berbagai  macam  produk  dari kendaraan hingga barang elektronik. Tidak ada spesialisasi terhadap produk yang dijual.  Desain  web  pun  tidak  sesuai  dengan  desain  web  pada  umunya.  Sebagai contoh:  pada  halaman  utama  (home)  user  langsung  disuguhi  dengan  berbagai macam  produk  yang  ditawarkan  tanpa  adanya  deskripsi  singkat  mengenai  situs tersebut.  Seolah-olah  user  sudah  dapat  menebak  informasi  yang  diberikan  oleh website  tersebut.  Selain  itu,  tata  letak  menu  dan  content-nya  pun  masih  belum tertata dengan rapi. Barisan menu tidak dikelompokkan dalam satu banner. Produk pada  halaman  awal  juga  tidak  dikelompok  berdasarkan  klasifikasinya.  Walaupun produknya sudah disertai gambar, judul, dan harga, tetap saja user merasa kurang nyaman untuk melihat produk tersebut. 
       
  13. Membuka Windows Browser yang Baru
    •  
      Website: http://www.stafaband.info/ 
      Membuka jendela/tab baru pada browser terkadang dilakukan oleh suatu  website tertentu  agar  user  tetap  berada  pada  web  tersebut.  Hal  ini  dapat  ditemukan  pada website yang menyediakan informasi di dunia musik, www.stafaband.info. Ketika user  meng-klik  link  yang  diberi  tanda  merah,  browser  akan  terjadi  penambahan tabulasi.  Penambahan  tabulasi  baru  ini  membuat  user  merasa  jenuh  karena  akan memenuhi  area  tabulasi  dan  mempersempit  space  tabulasi.  Sehingga  teks  pada judul halaman akan dipersingkat.
       
    • Tidak Menjawab Pertanyaan User
        Website: id.asus.com 
        Driver  merupakan  hal  sangat  diperlukan  ketika  user  menginstal  OS  baru  pada notebook.  Ketika  CD/DVD  driver  tersebut  hilang  website  merk  produk  tersebut akan menjadi sumber untuk mendapatkan informasi.  Pada produk notebook Asus tertentu  tidak  disediakan  driver  VGA  yang  sehingga  user  harus  mencari  sumber lain.
         
        Demikian postingan dari saya. Semoga bermanfaat. ^_^

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar