- Pencarian yang Buruk
- File PDF Digunakan untuk Bacaan Online Website: http://kemahasiswaan.ipb.ac.id
- Link yang sudah Dikunjungi tidak ada Perubahan Warna Website: http://ketawa.com
- Teks tidak Mudah Dibaca (Scanning)
- Ukuran Teks yang sudah Ditentukan
- Judul Halaman tidak Visibilitas dalam Mesin Pencari
- Semuanya Terlihat seperti Iklan
- Melanggar Aturan Desain
- Membuka Windows Browser yang Baru
- Tidak Menjawab Pertanyaan User
- Website: id.asus.com
- Driver merupakan hal sangat diperlukan ketika user menginstal OS baru pada notebook. Ketika CD/DVD driver tersebut hilang website merk produk tersebut akan menjadi sumber untuk mendapatkan informasi. Pada produk notebook Asus tertentu tidak disediakan driver VGA yang sehingga user harus mencari sumber lain.
- Demikian postingan dari saya. Semoga bermanfaat. ^_^
Website: http://www.telkomsel.com
Beberapa website masih memberikan hasil pencarian yang masih kurang maksimal dalam fasilitas searching. Seperti pada situs kartu perdana terbesar di Indonesia, Telkomsel, hanya dapat mencari kata-kata yang sama persis dengan kata-kata yang terdapat pada halaman yang dicari. Tidak memberikan alternatif pencarian ketika user salah mengetik dalam memberikan input pada fasilitas search. Contoh: HALO berbeda dengan HAOL, sehingga tidak ada hasil pencarian yang ditemukan.Pada menu kesejahteraan mahasiswa user mengklik link yang diberi lingkaran biru, user akan dihadapkan kepada tab baru yaitu berupa dokumen berformat pdf yang difasilitasi oleh GoogleDoc. Hal ini membuat user merasa bosan karena melihat format dokumen dalam web. Di samping itu diperlukan waktu yang lama untuk melakukan buffering.
Ketika kita mengunjungi suatu link di website, terkadang user lupa bahwa link yang diklik sudah kita kunjungi sebelumnya. Kita pun baru tersadar setelah halaman dari link yang kita klik tersebut muncul. Sebagai contoh pada situs humor Indonesia, Ketawa.com, link yang telah kita kunjungi tidak berbeda dengan link yang belum kita kunjungi. Hal ini terkadang menjebak kita untuk berkunjung ke link sebelumnya. Belum lagi berapa banyak waktu yang akan terbuang percuma untuk kembali ke halaman sebelumnya. Mengubah warna teks link yang pernah dikunjungi merupakan salah satu solusi yang tepat. Dengan mengubah warna teks, kita akan mengetahui bahwa link tersebut sudah pernah kita kunjungi sebelumnya. Oleh karena itu, user akan terbantu dengan adanya mengubah warna teks pada link yang sudah dikunjungi.
- Website: http://www.gordonwaynewatts.com/
- Situs di atas menyediakan berbagai macam berita dan artikel. Pada halaman home, user dapat melihat artikel yang sebagian besar berupa teks tanpa disertai gambar. Tidak hanya itu, ukuran teks defaultnya juga terlalu kecil. Hal ini akan berakibat pada user yang memiliki keterbatasan dalam penglihatan, terutama bagi mereka yang berumur di atas 40 tahun. Tidak disediakan menu untuk memperbesar ukuran font. Bukan memperbesar ukuran pixel pada layar, sehingga semua yang tampak pada layar terlihat seperti dalam kaca pembesar. Hampir semua website tidak menambahkan fungsi ini. Padahal fungsi tersebut akan sangat membantu bagi mereka yang memiliki keterbatasan penglihatan.
- Website: http://www.anjingdankucing.com/
- Website yang memiliki judul yang sama untuk semua halaman terkadang akan menimbulkan masalah. Contoh pada situs anjingdankucing.com yang bergerak di bidang binatang peliharaan khususnya kucing dan anjing. Situs ini memiliki nama judul yang sama untuk setiap halamannya, seperti anjingdankucing.com | Pusat Informasi Hewan Peliharaan Anda.... Judul yang panjang terkadang sulit untuk di-searching. Demikian juga pemberian nama yang sama untuk setiap judul akan menyulitkan user dalam meninjau kembali tab-tab mana yang ingin dilihat.
- Website: http://www.lingscars.com/
- Sepintas, situs yang menyediakan layanan penyewaan (rental) kendaraan roda empat ini tampak seperti iklan (advertisement). Padahal content-content mirip “iklan” ini merupakan layanan yang ditawarkan kepada user. Efek blink pada banner kiri dan beberapa teks yang berkedip membuat beberapa menu tampak seperti iklan. Hal ini mengakibatkan user mengalihkan pandangannya ke lokasi lain yang diduga bukan iklan. Membaca iklan bukanlah merupakan tujuan user untuk mencari informasi.
- Website: http://www.arngren.net/
- Situs di atas merupakan salah situs penjualan berbagai macam produk dari kendaraan hingga barang elektronik. Tidak ada spesialisasi terhadap produk yang dijual. Desain web pun tidak sesuai dengan desain web pada umunya. Sebagai contoh: pada halaman utama (home) user langsung disuguhi dengan berbagai macam produk yang ditawarkan tanpa adanya deskripsi singkat mengenai situs tersebut. Seolah-olah user sudah dapat menebak informasi yang diberikan oleh website tersebut. Selain itu, tata letak menu dan content-nya pun masih belum tertata dengan rapi. Barisan menu tidak dikelompokkan dalam satu banner. Produk pada halaman awal juga tidak dikelompok berdasarkan klasifikasinya. Walaupun produknya sudah disertai gambar, judul, dan harga, tetap saja user merasa kurang nyaman untuk melihat produk tersebut.
- Website: http://www.stafaband.info/
- Membuka jendela/tab baru pada browser terkadang dilakukan oleh suatu website tertentu agar user tetap berada pada web tersebut. Hal ini dapat ditemukan pada website yang menyediakan informasi di dunia musik, www.stafaband.info. Ketika user meng-klik link yang diberi tanda merah, browser akan terjadi penambahan tabulasi. Penambahan tabulasi baru ini membuat user merasa jenuh karena akan memenuhi area tabulasi dan mempersempit space tabulasi. Sehingga teks pada judul halaman akan dipersingkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar