Selasa, 24 Juli 2012

Curcol PKL 2012 (2)

Terkadang ide itu muncul secara tiba-tiba. Bahkan ide pun dapat muncul di tempat yang tidak wajar sekalipun. Ketika kita melakukan semedi di dalam toilet, terkadang di dalam heningnya ruangan yang hanya berukuran 2 m x 2 m, terlintas oleh kita begitu saja ide-ide cemerlang. Bukan berarti saya menulis postingan ini merupakan hasil perenungan di dalam toilet. Tidak. Tetapi ini hanya perumpamaan saja loh, hehehe. 


Pernah saya membaca suatu buku, tapi lupa akan judulnya, bahwa ide itu sudah terprogram di setiap otak masing-masing dari kita. Jadi, tinggal kitanya saja untuk pandai-pandai memancingnya. Mengikatnya dengan baik. Terkadang ide antara orang yang satu dengan orang yang lain bisa SAMA. Nah, dari sinilah muncul istilah kecurian ide. Kembali dari esensi dari ide itu sendiri bahwa ide itu sudah terprogram di dalam otak setiap otak seseorang. Jadi, jangan menyalahkan orang lain kalau-kalau ide yang kita sudah pikirkan, renungkan, sudah diungkapkan oleh orang lain. Tuhkan jadi nyesel. Oleh karena itu, sebelum ide ini berpindah 'kepala' ke orang lain, sebelum saya menyesal, sebelum saya lupa, saya berniat untuk menuliskannya dalam suatu rangkaian kata tiap kata. Mulai lagi deh, hehehe.


Sudah dua hari ini, saya bersantap sahur di kantor tempat PKL. Dan sudah dua kali ini, saya tentunya berbuka di sini. Garing yah, hehehe. Untung ada warung 'Budhe' yang sudah pindah jam tayang, mulai terbenamnya matahari hingga terbit kembali. Konon, Budhe juga buka di siang bolong juga loh, kalau-kalau ada yang butuh 'pertolongan pertama', emangnya warung Budhe klinik apa, hehehe. Salut, tugas mulia yang diemban oleh Budhe untuk mengisi perut-perut yang 'meraung-raung', kayak kucing garong aja, XD.
Waktu menunjukkan pukul 3 lebih sedikit, sedikit itu berapa menit yah, pokoke ngono lah, hehe. Sayup-sayup saya mulai mengucek-ngucek mata. Karena tadi malam baru tidur jam setengah 3 dini hari. Biasa, masih ingin berlama-lama bersama 'malam', hehehe. Tiga puluh menit sebelum jam 4, saya turun ke bawah. Kok turun ke bawah?. Karena tempat saya selama ini 'merajut mimpi-mimpi indah' berada di lantai dua, kantor PKL saya. 


Setelah mencoba membangunkan beberapa awak kantor yang sudah dibantai oleh rasa kantuk. Tak satupun yang langsung bangun, hanya melihat jam, lalu terhipnotis untuk terlelap kembali. Huft yang penting saya berusaha, hehehe. Mencari-cari sandal, pergi nyelonong ke warung Budhe. Tentunya saya tidak sendirian, di samping bersama empat kru yang lain, saya juga ditemani para pencari sahur yang lain. Sampai-sampai warung Budhe bak tempat pembagian sembako, hehehe. Akhirnya satu demi satu, antrian mulai mereda. Tibalah giliran saya untuk memilih menu dengan menunjuk-nujuk etalase tempat makanan, bak layar touch screen, hehehe.


Pagi harinya, saat tidak ada bunyi kokokan ayam jantan, jam 8 pagi, saya mulai bergegas membersihkan badan. Saya jadi teringat gara-gara masalah rambut yang belum di sisir saja, dikatakan belum mandi. Sumpah saya sudah mandi, coba deh cium k*tek saya, hahaha. Ternyata, rambut yang terlihat awut-awutan dinilai orang dengan sesuatu yang negatif. Apalagi kalo yang punya rambut kayak sarang lebah, bisa-bisa dikatakan "kalo bangun bantalnya jangan di bawa-bawa donk", hehehe


Seperti biasa, jam 8.30, saya sudah duduk manis, memanaskan laptop, mempersiapkan mental, bahkan stamina untuk duduk selama berjam-jam. Akhirnya satu persatu orang kantoran pun datang silih bergantian. Dari kemarin hingga sekarang saya hanya berkutik, menuliskan beberapa kode-kode menggunakan Code Igniter dan Smarty. Code Igniter merupakan salah satu framework PHP yang sudah mengimplementasikan Model-View-Controller atau dikenal dengan istilah MVC. Sedangkan Smarty merupakan template engine untuk PHP, yang memisahkan antara desain dan logika programnya, sehingga antara programmer dan desainer dapat bekerja secara independen. Walaupun, suatu ketika kedua belah pihak harus menyetujui suatu kesepakatan, sehingga menjadi lebih sinkron.

Code Igniter dan Smarty merupakan hal yang baru bagi saya, selama ini saya membuat website secara prosedural. Code Igniter yang sudah berbasis objek, mengingatkan akan reputasi buruk terhadap mata kuliah Pengembangan Sistem Berorientasi Objek, hehehe. Tak apa, namanya juga belajar. Tiada kata belajar kalau tidak ada kata M-E-N-C-O-B-A. Tul tidak. Hal yang membuat saya terkadang bingung adalah manajemen file dan penamaan variabel. Manajemen file harus kudu bagus. Bagaimana program dapat berjalan dengan baik kalau saja kita lupa menaruh file-file yang harus kita pakai? Bagaimana program dapat berjalan dengan baik kalau variabel-variabel yang kita susun terkadang muncul keambiguitasnya?. Teringat dari pembekalan PKL, kata seorang pembicara, Pak Panji Wasmana. Beliau menyebutkan bahwa kode program yang baik bukanlah kode program tidak dapat dimengerti oleh orang lain, melainkan kode program yang mudah dimengerti oleh orang lain. Beranjak dari situlah, saya mulai mencari feel yang tepat agar kode yang saya tulis mudah dimengerti oleh saya dan orang lain. Hmmm..



Selepas shalat Dzuhur, tiba-tiba saya mulai dirasuki rasa kantuk yang sangat luar biasa hebatnya. Awalnya rasa kantuk itu dapat saya tangkis dengan olahraga jari-jemari. Namun, tetap saja masih menghantui. Entah, saya sudah berapa kali membuka 'Black Hole' . Begitulah teman saya menggantikan kata menguap dengan sebutan Black Hole. Sampai-sampai kedua teman saya berkelakar, sedari saya menguap-nguap gak jelas, sontak kedua kepala teman saya seolah-olah tertarik oleh Black Hole yang saya buat tadi sambil tertawa-tawa kecil. Kalian berdua ini, kyk gak pernah menguap aja, hehe. Walaupun, saya sudah tertawa akibat ledekan mereka, tetap saja mata ini tidak dapat dibohongi, kepala pun seakan-akan bertambah beberapa ratus kuintal, hehehe. Bayangkan saja, kepala saya yang manggut-manggut seperti kursi goyang.


Selesai shalat Ashar, saya sudah menyerah manggut-manggut bukan karena letih, lesu, lelah, tapi karena rasa kantuk yang tak kunjung usai. Saya pun menyempatkan diri untuk menontoh video klip Korea kesukaan saya. Tapi, apa daya rasa kantuk ini bak sudah mulai mendarah daging. Tetap saja tidak ada sisi lucunya dari video itu. Akhirnya saya masuk ke sebuah bilik kecil dengan tergopoh-gopoh. Di sana sudah disiapkan seperangkat alat shalat, eh seperangkat alat tidur. Emang ada yah seperangkat alat tidur, hehehe. Awalnya saya hanya berniat tidur-tidur ayam untuk menghilangkan rasa kantuk. Mungkin rasa nyaman akibat mengistirahatkan kepala yang telah lama 'mengepul', akhirnya saya pun sudah terkapar.


Alhamdulillah, saya masih bisa diberikan oleh Allah untuk dapat membuka mata kembali. Tepat pukul 5 sore, saya sudah kembali segar, mata yang tadinya hanya beberapa watt, sekarang sudah ganti neon berkekuatan 500 watt, seterang apa yah, hehehe.


Menit-menit menjelang berbuka puasa adalah saat-saat yang paling ditunggu-tunggu. Di samping tidak lama lagi akan terdengar adzan Magrib, kami semua mulai NGEGABUT. Buka sosial media, saling chat satu sama lain, berbalas-balasan komentar.

Alhamdulillah, adzan Magrib sudah terdengar. Kami berlima pun sudah siap melahap wejangan dari kantor. Melepaskan nafsu perut untuk kembali beraktivitas seperti biasa. Ternyata, buka bareng itu lebih terasa nikmatnya dibandingkan berbuka secara individu. Di tunggu yah wejangan berikutnya, hehehe.

Sebenarnya masih banyak yang ingin saya uraikan. Namun, terlalu panjang terkadang membosankan. Kita lanjutkan untuk cerita-cerita berikutnya.

Semoga dapat bermanfaat. ^_(@SampingPintu).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar