Sebenarnya PKL ini sudah berjalan sejak Rabu, 27 Juni 2012 lalu. Sudah lama yah, namanya juga ingin berbagi apa salahnya, gak ada yang salah kok selama itu benar, hehehe.
Selepas semester enam ini (tidak lama lagi pusing mikirin skripsi nih, ciee) mahasiswa biasanya disibukan dengan kegiatan PL, PKL, KKN, KKP, atau apalah yang intinya menugaskan mahasiswa terjun langsung ke dunia nyata (gak cuma kuliah-tidur-kuliah-tidur.. hehehe) tapi lebih dari itu. Khususnya, mahasiswa Ilmu Komputer IPB layaknya 'pesta besar'. Di dunia yang baru tersebut, mereka akan ditantang untuk mengerahkan semua ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah, bahkan cara berkomunikasi menjadi penghubung dengan dunia tersebut.
Di sana, kami diutus dengan beranggotakan lima orang. Mereka adalah empat orang teman saya dan saya sendiri, hehehe. Tepatnya, mereka adalah Iedfian, Nuna, Dola, Arin, dan Saya. Oh iya, hampir terlupa tempat PKL kami adalah PT Intikomsel yang bergerak di bidang pengembangan software di daerah Jakarta bagian selatan yang tentunya masih di daerah Jekardah, hehehe. Di sana, kami dibagi menjadi dua kelompok kecil. Kelompok pertama membuat aplikasi Android, lainnya membuat website.
Di kelompok yang sudah kecil-kecil tadi, kami berlima memiliki tugas masing-masing, yang tentunya saling menopang satu sama lain. Pembagian tugas tersebut sudah ditentukan oleh dosen pembimbing kami, Pak Hendra Rahmawan, S. Kom, MT.
Kelompok pertama, Iedfian mengurusi bagian tubuh kode-kode program yang terkadang 'memusingkan' kepala dan Nuna mendapatkan tugas yang hampir sama, cuman beda dikit, sayangnya saya lupa bagian itu. Sedangkan kelompok yang kedua, kami bertiga yang tentunya di situ saya yang paling 'ganteng', hehehe. Mengapa? Karena mereka berdua adalah 'wanita', yaitu Arin dan Dola. Arin, usia bla bla bla, tinggi badan bla bla bla cm, mempersiapkan bagian tampilan pengguna (User Interface), mencari cara untuk menarik perhatian si pengguna, bisa dibilang 'penggoda' pertama si pengguna, jangan ambigu loh, yang saya maksud websitenya, hehe. Dola, usia bla bla bla berperawakan bla bla, mendapatkan jatah mengurusi bagian basis data. Nah, basis data ini merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dengan hal yang pertama tadi. Hampir semua web modern menyimpan semua datanya di dalam database. Sedangkan saya sendiri menyandang sebagai 'kuli koding', jangan bayangkan orang yang memikul beban dipundak atau tukang aduk semen yah, hehehe. Berbeda, saya hanya 'duduk-duduk' menghadap layar LCD, menekan-nekan beberapa tombol, sesekali bermain dengan 'panah penunjuk', atau 'diam dan bengong'.
Di minggu pertama, kelompok saya masih bingung dalam pengerjaan proyek, setelah tersepona, eh terpesona, terpukau aja deh, melihat website-website yang telah mereka rilis. Hanya bisa bilang WOW saja. Selain itu juga, dalam proses pedekate dengan lingkungan yang terasa 'sangat berbeda'. Mengapa? Coba bayangkan, kita duduk di dalam satu ruangan yang isinya orang-orang yang sudah 'jago' dan kita masih belum tahu banyak. Belum lagi umur mereka yang jaraknya jauh dari kami, bisa dibilang sudah berkeluarga semuanya, apa nggak mati kutu kami. Jadi, bisa dibilang minggu pertama adalah tahap pencarian 'jati diri'.
Berbincang-bincang masalah pedekate dengan lingkungan sekitar, jam 'kerja kantor' kami dimulai pada jam 8.30 WIB. Untungnya, dengan 'jam kerja' seperti itu, saya dapat datang tanpa tergopoh-gopoh ataupun dadakan. Mengapa? Karena saya menghabiskan aktivitas pribadi di dalam kantor, mulai dari aktivitas kamar mandi, tidur, hingga masalah jemur-menjemur semuanya dilakukan di dalam kantor. Hitung-hitung penghematan, mengingat biaya hidup di kota metropolitan cukup tinggi, berbeda dengan Bogor. Bogor, you are the best.
Untuk masalah tempat tinggal, saya dan Iedfian mendapatkan penginapan di dalam kantor, tanpa dipungut biaya satu sen pun, FREE. Sedangkan para 'ibu-ibu'-nya (Nuna, Dola, dan Arin) tinggal hanya sepelemparan batu dari kantor. Kata orang tinggal ngesot langsng nyampe, atau tinggal meluncur udh nyampe. Karena mereka nge-kost di dalam satu jalan, yaitu Jl. Keuangan. Malahan berhadapan langsung dengan kantor.
Untuk masalah perut, tidak tanggung-tanggung kantinnya ada di jalan yang sama. Sebut saja warung 'Budhe', nyebutin pake aksen Jawa yah, hehe. Biasa orang sekitar memanggil wanita paruh baya tersebut dengan sebutan 'Budhe', karena budhe kan orang jawa. Menu yang disodorkan cukup komplit, dari nasi hingga lauk-pauknya. Aneka minuman dari kopi, es teh hingga air putih, bukan susu tapi air minum biasa. Dan tentunya harganya pun beragam, tinggal kitanya saja pandai-pandai melakukan 'eksperimen'.
Kalau tiba-tiba perut meraung-raung pada jam-jam tidur, jam 10 malam ke atas misalnya. Jangan khawatir. Karena masih ada pedagang tek tek yang siap melayani perut Anda. Kok jadi iklan gini, hehe. Menu yang ditawarkan juga beragam dari nasi yang disulap menjadi nasi goreng; mie goreng; bakso; somay, jika beruntung yh. Mereka ini juga datangnya seperti kutipan datang tak dijemput pulang tak diantar, eh bukan, tapi kalau ditunggu-tunggu tidak datang, giliran tidak ditunggu bejibun. Terus bagaimana cara mengetahui kalau mereka sedang lewat? Tidak sulit kok, hanya cukup mengecilkan volume suara kita, memperbesar daya tangkap telinga. Jikalau ada terdengar bunyi tek tek, sebaiknya langsung keluar, kemudian sebutkan saja order-an kita. ^_(SPY @pojokanKampus).
To be continued..
*Cukup sekian. Kali lain kita berjumpa kembali.
===Selamat Menunaikan Ibadah Puasa===
Tidak ada komentar:
Posting Komentar